THE POWER OF EMAK-EMAK MELAWAN HOAKS POTENSI PERLAWANAN HOAKS MELALUI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Abstract
Literasi digital menjadi salah satu solusi untuk melawan kecepatan disinformasi dan misinformasi yang tersebar melalui internet. Namun, bagaimana sebuah mekanisme Pendidikan tersebut dapat melawan deras dan cepatnya serbuan disinformasi dan misinformasi? Paparan ini menyajikan studi kasus mengenai pemahaman dan rasionalitas perempuan pada penggunaan internet dan penyebaran hoaks, serta melihat potensi kuasa (power) perempuan sebagai agen perubahan (agent of change) dalam menyebarkan virus anti hoaks dan mengklaim kembali manfaat positif internet bagi mereka sendiri, anak-anaknya, keluarganya, dan juga komunitas di sekitar mereka. Studi dilakukan bersama perempuan kelas menengah bawah di tiga wilayah sub-urban Indonesia, dengan usia 35-50 tahun, dan pengguna internet aktif. Studi menemukan pengetahuan dan kemampuan perempuan dalam penggunaan internet sangat terbatas pada media sosial seperti facebook dan whatsapp, tanpa pengetahuan mengenai peramban atau browser serta kredibilitas pembuat berita. Keterbatasan pengetahuan ini menjadikan pengecekan fakta tidak pernah dilakukan. Penggunaan internet oleh perempuan sebagai generasi digital immigrant bergantung pada generasi digital native dalam mengoperasikan internet. Namun, studi ini juga menemukan bagaimana perempuan yang menjalankan berbagai peran sentral dalam ranah publik dan domestik secara simultan memiliki potensi kuasa (power) dalam menularkan virus anti hoaks secara cepat; serta dalam menjalankan peran gatekeeper dalam menangkis hoaks bagi keluarga dan sistem sosialnya
Downloads
1. Accepted paper’s author should read and approve the content of Copyright Transfer Form and send it back via editorial email address.
2. Copyright Transfer Form must be signed by the first author of the paper.