STRATEGI PERSONAL BRANDING PENYANYI TULUS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI
Abstract
Persaingan industri musik di Indonesia secara langsung membuat para penyanyi harus memiliki ciri atau keunikan tersendiri untuk dapat bersaing dengan penyanyi lainnya. Dalam membangun keunikan tersebut, dibutuhkan personal branding untuk dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satu penyanyi Indonesia, yaitu Tulus memiliki strategi personal branding yang telah menghantarkannya selama kurun waktu 7 tahun ini, mendapatkan 50 penghargaan dalam dunia musik, dengan merilis 3 album musik buatannya sendiri, dan menjadi musisi Indonesia pertama yang berhasil meraih 1 juta pelanggan di layanan digital streaming, Spotify ( Situs tulus, 2019).
Pada latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi personal branding Tulus dalam mempertahankan eksistensi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori personal branding menurut (Montoya dan Vandehey, 2009), yaitu dengan menggunakan 3 hal utama dalam personal branding (you, promise, dan relationship) serta 3 elemen kunci dalam personal branding (clarity, specialization, dan consistency) (Montoya dan Vandehey, 2009).
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan metodologi kualitatif, yaitu melakukan wawancara mendalam kepada informan yaitu perwakilan dari TulusCompany dan beberapa penggemar Tulus, yang disebut dengan TemanTulus dan melakukan observasi pada konser Monokrom Tulus. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa strategi personal branding yang dikomunikasikan oleh Tulus, yaitu berupa karya-karya Tulus yang menjadi inspirasi bagi para penggemar dan penikmat karya-karya Tulus, berhasil mempertahankan eksistensi Tulus dalam industri musik Indonesia.
Downloads
1. Accepted paper’s author should read and approve the content of Copyright Transfer Form and send it back via editorial email address.
2. Copyright Transfer Form must be signed by the first author of the paper.